Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Bunda Ku ...

Dear, Anakku, anakku yang kini tengah beranjak dewasa, anak perempuanku yang mukanya bersemu merah ketika melihat seseorang, anak lelakiku yang tak lupa mencuri pandang ketika berpapasan dengan seseorang. Dear, Anakku, anakku tersayang yang tengah mencari jalan menuju dewasa, anakku yang sering kali mencerna makna lewat tulisan teman sebaya, anakku yang lebih percaya pada perkataan teman sebaya. Dear, Anakku, yang saat ini dunianya dipenuhi ribuan kata cinta, baik dari perkataan dan tulisan, seolah-olah cinta adalah gelombang, yang siap menghempasmu kapan saja, ketika kau berdiri di bibir pantai (atau dalam hal perasaan, kau berada di ujung kesadaran). Dear, Anakku, yang mungkin saat ini sibuk dengan pesan-pesan di dunia maya bertabur kata cinta, kepada seseorang yang dianggapnya istimewa, yang memberikan bunga, yang menjanjikan harapan masa depan, yang ‘menurutnya’ memberikan sandaran. Dear, Anakku, tidakkah kau kenyang jika terlalu banyak makan? Lantas mengapa kau ti

Penting dIFAHAMI dalam PERNIKAHAN

A. SUAMI : 1. Suami tdk berfungsi menjadi pemimpin dgn baik akibatnya saling melukai. 2. Suami gagal menjadikan Istri nomer satu dlm hidupnya. 3. Suami membandingkan Istri dgn wanita lain. 4. Suami kurang disiplin mengontrol emosi dan kebiasaan buruk. 5. Suami gagal memuji hal-hal kecil dari Istri. 6. Suami menolak pendapat Istri. 7. Suami tdk pernah minta maaf. B. ISTRI : 1. Istri tdk menghargai Suami sbgai otoritas. 2. Istri gagal menundukan diri kpd Suami. 3. Istri gagal menampilkan kecakapan manusia batiniah. 4. Istri gagal menunjukan rasa syukur kpd Suami. Kebutuhan seorang SUAMI : 1. Sex. 2. Istri sbgai sahabat. 3. Rumah yg rapi. 4. Istri yg menarik 5. Saling menghargai. Kebutuhan seorang ISTRI : 1. Kasih dan penghargaan. 2. Diajak bicara. 3. Jujur dan terbuka. 4. Keuangan yang cukup. 5. Komitmen thdp keluarga. INGAT...!! Kepala keluarga yg berhasil dlm keluarga maka keberhasilan yg lain akan mengikuti, Kepala keluarga yg gagal dlm keluarga maka kegagal
Mungkin tiga kata yang menjadi judul tulisan ini terdengar agak kasar. tetapi semoga tetap tidak akan mengurangi nilai pesan yang sebenarnya ingin dibawa dalam tulisan ini. Bahwa Timbul beberapa keresahan setelah mengamati beberapa fenomena yang terjadi di kalangan para aktivis dakwah kampus. sejatinya setiap mereka kemudian terus bekerja dan bekerja untuk kelangsungan risalah dakwah dengan tetap menjaga manhajnya, profesional dan kontinu. Sehingga dakwah ini akan semakin menerangi, diminati dan dirasakan oleh banyak orang. Namun kini hal tersebut menjadi sesuatu yang langka menurut saya menemuinya. Yang ada ialah agenda-agenda dakwah menjadi seadanya, terperangkap masalah-masalah pribadi dll dan semua itu hanya menghabiskan energi yang akhirnya sia-sia. Mungkin ini kasuistik hanya lewat pengamatan dari sekitar penulis. Tapi bisa jadi juga terjadi di tempat yang lain. …kader dakwah belagu. Kader dakwah belagu. Agenda-agenda tarbawi dihadiri hanya sebisa saja. Banyak alasan ini dan
Kawan-kawan media yang saya hormati, terima kasih telah hadir di tempat ini. Saya baru saja diberi amanah berat untuk melanjutkan kepemimpinan di DPP PKS, menyusul pengunduran diri Pak Luthfi Hassan Ishaq sebagai Presiden PKS semalam. Untuk ini, saya hendak menyampaikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Saya, sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera, menghargai proses yang sedang berlangsung di KPK dan meminta semua pihak mengikuti prosesnya dengan sabar, sehingga tidak terjadi penghakiman di luar konteks hukum. Kami meminta masalah ini ditempatkan dan dilihat secara proporsional. 2. Partai Keadilan Sejahtera sangat menghargai dan mengapresiasi sikap Pak Luthfi Hassan Ishaq yang segera mengundurkan diri dari posisinya, sebagai bentuk sikap gentlemen dan bertanggung jawab, sehingga tidak membebani partai. Sikap ini harus menjadi contoh bagi kita semua, terutama di kalangan kader PKS. Jangan menyandera partai dan bangsa untuk perdebatan yang berlarut dan tidak bermanfaat. Tid

PKS

Pada 20 Juli 1998 PKS berdiri dengan nama awal Partai Keadilan (disingkat PK) dalam sebuah konferensi pers di Aula Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. Presiden (ketua) partai ini adalah Nurmahmudi Isma'il. Pada 20 Oktober 1999 PK menerima tawaran kursi kementerian Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) dalam kabinet pemerintahan KH Abdurrahman Wahid, dan menunjuk Nurmahmudi Isma'il (saat itu presiden partai) sebagai calon menteri. Nurmahmudi kemudian mengundurkan diri sebagai presiden partai dan digantikan oleh Hidayat Nur Wahid yang terpilih pada 21 Mei 2000. Pada 3 Agustus 2000 Delapan partai Islam (PPP, PBB, PK, Masyumi, PKU, PNU, PUI, PSII 1905) menggelar acara sarasehan dan silaturahmi partai-partai Islam di Masjid Al-Azhar dan meminta Piagam Jakarta masuk dalam Amandemen UUD 1945. Akibat UU Pemilu Nomor 3 Tahun 1999 tentang syarat berlakunya batas minimum keikut sertaan parpol pada pemilu selanjutnya (electoral threshold) dua persen, maka PK harus merubah namanya unt
Gaya hidupnya high class pun dicapai dengan paradigma Islami, juga dengan kerja keras dan merubah mindset orang kampung jadi Pengusaha Sukses.. Saya punya 1 halaqah yang terdiri dan anak-anak LIPIA, Mereka datangnya dari kampung, dari pesantren semuanya. Saya tahu mereka ini membawa background, di backmindnya itu ada psikologi orang kampung yang tidak pernah bermimpi menjadi orang kaya. Saya tanya kamu nanti setelah selesai dari LIPIA mau kemana? Mereka bilang Insya Allah kita mau pulang ke kampung mengajar di Ma’had, mengajar Bahasa Arab, Suatu hari saya ajak mereka, hari ini tidak ada liqa’, tapi saya tunggu kalian di Hotel Mulia. Saya ada di suatu tempat dan mereka tidak melihat saya. Saya suruh mereka berdiri saja di lobby. Mereka datang pakai ransel karena mahasiswa datang pakai ransel, diperiksa lama oleh security. Karena penampilannya sebagai orang miskin dicurigai membawa bom. Saya lihat dari atas. Itu masalah strata, kalau antum datang pakai jas dan dasi tidak ada yang peri
“Pahlawan Muda…di tangan merekalah, Indonesia akan mengambil gilirannya, bukan hanya dalam mensejahterakan negerinya, tapi juga dalam memimpin dunia yang mulai terseok-seok!”, kalimat itu ia teriakan ditengah ribuan pendengar. Semua sepi, semua hening, dan nafas-nafas tertahankan di dada hanya untuk mendengarkan setiap butir kata, yang ia ucapkan penuh makna. Kata-katanya menjadi inspirasi, menyentuh pribadi, bagi trainer, bagi guru, bagi penceramah, dan bagi seluruh pemuda di penjuru negeri dengan semangat berapi-api. Dia adalah H. Muhammad Anis Matta, Lc. Masa mudanya tak ia habiskan berhura-hura, namun penuh gelora berjuang dan membaca. Prestasi SD nya jelek tak seberapa, tapi di Pesantren (Darul Arqam) Gombara, posisinya kukuh tak bergeser dari kursi juara, dari tahun 80 hingga 86. Organisasi dikenalnya sejak kecil, dan kelas satu SMA sudah bukan lagi anggota biasa, tapi sudah mampu menjadi instruktur IPM lalu kelas dua menjadi sekretaris cabang Muhammadiyyah. Namun tumpukan presta

TEMUKAN KEUNIKAN DIRI SENDIRI

Banyak orang mengetahui dan meyakini bahwa dirinya itu unik. Namun jika ditanya unik dalam hal apa? Banyak pula yang tidak tahu jawabannya. TP Rachmat sangat mementingkan keunikan untuk bisa menghadirkan perbedaan di dunia ini. Berikut ini pandangan-pandangan TP Rachmat dalam perjalanan untuk mencari keunikan diri. Temukanlah Keunikan Sahabatku, selagi muda, bencilah hari libur, cintailah pekerjaan dengan penuh gairah. Lihatlah semua tanggal, hitam semua. Bekerjalah dengan penuh semangat. Teruslah produktif, karena percayalah, disadari atau tidak, setiap produktivitas yang kita lakukan selalu mengandung kemanfaatan bagi alam dan saudara kita yang lainnya. Setiap orang itu unik dan memiliki passion atas sesuatu yang mungkin berbeda. Karena itu, temukanlah passion Anda. Pilihlah pekerjaan sesuai dengan apa yang Anda sukai. Setelah itu, usahakanlah agar pekerjaan Anda itu dapat menghasilkan, memenuhi kebutuhan hidup. Jika Anda bertanya kepada saya, bagaimana cara menemukan keunikan pada

PERUBAHAN KE ARAH YANG LEBIH BAIK

Menjadi entrepreneur itu bukan sekadar ikut-ikutan. Entrepreneur itu tumbuh dengan kesadaran dan pola pikir untuk memberikan kontribusi pada sesama manusia dan lingkungan di sekitar kita. Bagi T.P. Rachmat, esensi dari jiwa entrepreneur itu adalah mindset untuk creating difference, menghadirkan perbedaan. Berikut ini gagasan-gagasan T.P. Rachmat dalam menghadirkan mindset creating difference dalam diri kita. Hadirkanlah Perbedaan Mindset yang juga harus dibangun adalah creating difference, menghadirkan perbedaan. Kita hidup dan menjalankan bisnis, tidak hanya untuk kesuksesan dan kepentingan diri sendiri, namun juga harus mendorong keberhasilan dan kesejahteraan banyak orang. Jauhi egoisme individual, berjuang untuk kepentingan lebih besar baik untuk organisasi, masyarakat, bangsa dan kepentingan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih luas. Untuk dapat menghadirkan perbedaan, belajar dan bekerja keras lah semaksimal mungkin. Saya mengilustrasikannya seperti lari maraton. Terus berlari, b

ENTERPRENEUR PERSEPSI

Kesuksesan seseorang salah satunya ditentukan oleh filosofi hidup yang dijadikan pegangan dalam perilaku dan tindakan keseharian. Pada mereka yang telah mencapai kesuksesan, terdapat segudang nilai dan pengetahuan sebagai pemandu hidup untuk dipelajari bersama. Karena itu, banyak kearifan (wisdom) yang dapat dipetik, tentang bagaimana menjalankan bisnis dalam kehidupan ini dengan benar sehingga mampu mencapai kesuksesan, kemuliaan dan tentunya kebahagiaan. Kesempatan Tim Mien R Uno Foundation (MRUF) bertemu dan melakukan interview dengan mantan CEO PT Astra Internasional dan kini sebagai pemilik Triputra Group, Bapak Theodore Permadi Rahmat (TP Rahmat), pada hari Selasa (16/10) adalah sesuatu yang sangat berharga. Setidaknya, ada beberapa wisdom yang dapat menjadi panduan para entrepreneur muda. Tentu saja apa yang disampaikan dalam artikel ini sifatnya rangkuman dari kedalaman nilai dan luasnya pengetahuan beliau. Adapun pertanyaan intinya adalah, bagaimana entrepreneurship dapat tumb

Syaikh Fathi Yakan, Ulama Pergerakan

Gambar
Dunia pergerakan Islam abad 20 kembali berduka, tokoh pergerakan Islam yang banyak buku-bukunya dibaca dan menjadi referensi para aktivis pergerakan Islam Indonesia diawal-awal tahun 80-90 an lalu maupun dunia Islam telah menghadap Robb nya. Pemimpin Front Amal Islam – Syaikh Fathi Yakan yang juga seorang ulama terkenal dilaporkan telah meninggal dunia setelah mengalami sakit yang cukup parah, media Libanon melaporkan. Front Amal Islam, sebelumnya menyangkal bahwa ustadz Fathi Yakan telah meninggal pada hari Sabtu kemarin, kata kantor berita Naharnet. Stasiun radio Voice of Lebanon mengatakan bahwa Fathi Yakan meninggal di rumah sakit Hotel Deu dimana pada malam sebelumnya ia mengalami sakit parah. Selain itu, banyak media Libanon telah mengatakan Fathi Yakan meninggal. Syaikh Fathi Yakan seorang ulama Islam lahir pada tahun 1933 di Tripoli. Dia pernah menjabat sebagai anggota parlemen di Libanon pada tahun 1992. Ia menjadi terlibat dalam kerja-kerja dakwah di Libanon pada perteng

Cinta

cinta menurutku tak berwarna ia menjadi jingga sebagai mana kau memaknainya ia pun menjadi kuning, biru dan merah sebagaimana kau menginginkannya cinta bagiku tak ubahnya kumpulan narasi tentang kejujuran dan keberanian tentang kemarahan dan kasih sayang cinta adalah lukisan yang unik dan tak terkatakan sebab ia menenggelamkan kita pada angan-angan dan mimpi yang abadi dan cintaku padamu adalah surga yang tak bisa kumasuki jika tanpamu

Muhammad Anis Matta

Gambar
“Pahlawan Muda…di tangan merekalah, Indonesia akan mengambil gilirannya, bukan hanya dalam mensejahterakan negerinya, tapi juga dalam memimpin dunia yang mulai terseok-seok!”, kalimat itu ia teriakan ditengah ribuan pendengar. Semua sepi, semua hening, dan nafas-nafas tertahankan di dada hanya untuk mendengarkan setiap butir kata, yang ia ucapkan penuh makna. Kata-katanya menjadi inspirasi, menyentuh pribadi, bagi trainer, bagi guru, bagi penceramah, dan bagi seluruh pemuda di penjuru negeri dengan semangat berapi-api. Dia adalah H. Muhammad Anis Matta, Lc. Masa mudanya tak ia habiskan berhura-hura, namun penuh gelora berjuang dan membaca. Prestasi SD nya jelek tak seberapa, tapi di Pesantren (Darul Arqam) Gombara, posisinya kukuh tak bergeser dari kursi juara, dari tahun 80 hingga 86. Organisasi dikenalnya sejak kecil, dan kelas satu SMA sudah bukan lagi anggota biasa, tapi sudah mampu menjadi instruktur IPM lalu kelas dua menjadi sekretaris cabang Muhammadiyyah. Namun tumpukan pre