Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012
Gambar
Jawaban Seorang Gadis pada Guru yang melarang berhijab   Seorang gadis kecil pulang dari sekolah. Setibanya di rumah, ibunya melihat anak putrinya dirundung kesedihan. Maka ia pun bertanya kepada putrinya itu tentang sebab kesedihannya. Anak: “Aduhai ibuku, sesungguhnya ibu guru telah mengancam akan mengusirku dari sekolah karena pakaian panjang yang kupakai.” Ibu: “Tetapi itu adalah pakaian yang dikehendaki oleh Allah, wahai putriku.” Anak: “Benar, wahai ibu, akan tetapi ibu guru tidak menghendakinya.” Ibu: “Baiklah, wahai putriku, guru itu tidak menghendaki, tetapi Allah meng¬hendakinya. Lalu siapakah yang akan kamu taati? Apakah kamu akan mentaati Allah yang telah menciptakanmu dan membentukmu, serta yang telah mengaruniakan kenikmatan kepadamu? Ataukah kamu akan mentaati seorang makhluk yang tidak mampu memberikan manfaat dan madharat kepada dirinya?” Anak: “Sesungguhnya saya akan taat kepada Allah.” Ibu: “Bagus, wahai putriku, kamu tepat sekali.” Pada hari berikutnya, gadis
Tepatnya tanggal 5 Oktober 2008 – seorang gadis kecil Indonesia mengalami musibah yang luar biasa di negeri antah berantah nan jauh - Syria. Dia terjatuh dari ketinggian sekiar 15 meter dan terbanting-banting di anak tangga ampiteater Roma di Busrah. Akibat kecelakaan ini gadis kecil tersebut mengalami pendarahan otak yang sangat hebat, dia harus menjalani berbagai pembedahan otak dan merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya sampai berbulan-bulan kemudian. Pada saat pendarahan masih menguasai otaknya sehingga kesadarannya timbul tenggelam, gadis kecil ini lirih berdoa : "Ya Allah, jangan matikan aku sebelum aku selesai menghafal Al-Qu’ran...". Dengan tekad yang luar biasa inilah gadis kecil tersebut berjuang melawan sakit di kepala yang tidak kunjung henti, terkadang dia harus menjeduk-jedukkan kepalanya di tempat tidur untuk mengimbangi rasa sakit yang sangat di dalam kepalanya. Beratnya komitmen untuk menghafal Al-Qur’an yang dialami oleh gadis kecil ini juga jauh diata
Gambar
JAKARTA  - Sekjen International Conference of Islamic Scholars (ICIS) KH Hasyim Muzadi menganggap film Innocence of Muslims sebagai bagian dari serangan terhadap umat Islam. Karena itu, dia ikut menyerukan perlunya dilakukan perlawanan terhadap hal tersebut. "Serangan seperti itu tentu harus dilawan umat Islam. Tidak bisa hanya dengan mengelus dada dengan alasan Rasulullah sangat penyabar," tutur Hasyim di Jakarta kemarin (19/9) dikutip dari JPNN. Menurut dia, Rasulullah merupakan sosok yang sangat penyabar ketika menyangkut kepentingan pribadinya. Namun, lanjut Hasyim, beliau akan menjadi sangat marah kalau syariat Islam dilecehkan. Hanya, imbuh Hasyim, perlawanan tetap harus ditempuh dengan cara berkualitas. Atau seimbang dengan kejahatan para penyerang. "Kalau cuma dengan lempar batu, anarkistis, ya tentu kurang berkualitas," tandas mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) itu. Di antara perlawanan yang bisa dilakukan, beber
********** Spirit Islam ********** Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan, peradaban Islam jauh lebih toleran dari pada orang-orang yang mempropagandakannya nilai toleransi saat ini namun kenyatakannya hanya berbohong. Hal itu disampaikan oleh Francois Hollande saat meresmikan satu gate khusus untuk peninggalan-peninggalan Islam di museum Lovre. Momen tersebut pada dasarnya sama sekali bukan politis yang digunakan oleh Hollande untuk menyeberangi gerbang sejarah. Ia menolak mencampuradukkan antara Islam dan kekerasan. “Islam bukan hanya memiliki satu peradaban namun banyak peradaban, bukan satu budaya namun banyak budaya. Kemuliaan peradaban-peradaban Islam karena dia lebih kuat, dinamis dan lebih toleran di banding sebagian orang yang saat ini mengklaim sebagai pejuang “palsu” mengatas namakan nilai toleransi. Peradaban Islam ini sama sekali berbeda dengan “kegelapan” yang menghancurkan nilai-nilai Islam karena kedengkian dan kekerasan.” Hollande menambahkan, senjata yang p
Usia bukan tumpuan dewasa,,, tapi sikap dan perilaku ... Harga tertinggi seiring meraih TAQWA ...  Semoga Allah SWT tetap memberikan kesabaran kepada kita semua dan menerangi tiap sudut jiwa dengan Cahanya-Nya yang tidak pernah redup hingga nafas kita berakhir berhembus ...  aaamiiin ya Robb ... - Refleksi Q.S. At Thalaq : 2-5 ...
SEMBUH dari sakit .... karena sedekah dengan Izin Allah... Di Bontang, Kalimantan Timur ada sebuah perusahaan kaya raya dengan fasilitas yang luar biasa bagi karyawannya. Penghasilan para pegawainya berlipat-lipat dibanding dengan perusahaan swasta maupun nasional lainnya. Tunjangan berupa rumah, mobil, pendidikan anak bahkan makan pun diberikan.  Beberapa kali saya berkunjung ke sana maka saya hanya berkomentar, "Betapa beruntungnya mereka yang tinggal dan bekerja di tempat ini!" Mereka hidup di sebuah komplek yang terisolir dari dunia Bontang. Pagar-pagar mereka kokoh berdiri dan lengkap dengan petugas keamanan yang membuat komplek perumahan itu terisolir dari dunia luar. Penghasilan besar yang mereka dapat, -mungkin sebab sulit untuk mendapatkan mustahik-, maka kewajiban zakat dan sedekah pun barangkali tak tersalurkan. Namun meski demikian hal yang menjadi hak Allah adalah tetap menjadi hak-Nya. Dimana suatu saat Dia pun akan menagihnya. Sore itu saya diminta bersilatur