Bunda Ku ...
Dear, Anakku, anakku yang kini tengah beranjak dewasa, anak perempuanku yang mukanya bersemu merah ketika melihat seseorang, anak lelakiku yang tak lupa mencuri pandang ketika berpapasan dengan seseorang. Dear, Anakku, anakku tersayang yang tengah mencari jalan menuju dewasa, anakku yang sering kali mencerna makna lewat tulisan teman sebaya, anakku yang lebih percaya pada perkataan teman sebaya. Dear, Anakku, yang saat ini dunianya dipenuhi ribuan kata cinta, baik dari perkataan dan tulisan, seolah-olah cinta adalah gelombang, yang siap menghempasmu kapan saja, ketika kau berdiri di bibir pantai (atau dalam hal perasaan, kau berada di ujung kesadaran). Dear, Anakku, yang mungkin saat ini sibuk dengan pesan-pesan di dunia maya bertabur kata cinta, kepada seseorang yang dianggapnya istimewa, yang memberikan bunga, yang menjanjikan harapan masa depan, yang ‘menurutnya’ memberikan sandaran. Dear, Anakku, tidakkah kau kenyang jika terlalu banyak makan? Lantas mengapa kau ti...