Catatan Hari Ini ...
BBM dari seorang sahabat :
Lahirnya prasangka dalam hati seorang hamba Allah sebenarnya memperlihatkan kelemahan hamba itu sendiri. Karena racun prasangka bisa merusak nalar seseorang sehingga tidak mampu berpikir objektif, apa adanya. Hati dan pikirannya selalu dibayang-bayangi curiga.
Ada beberapa hal yang menjadikan seseorang terjebak dalam kubangan prasangka. Pertama, lemahnya pendekatan diri kepada Allah. Jauhdekatnya seorang hamba Allah sangat berpengaruh pada kesuburan dan kesegaran hati sang hamba. Kesegaran itu kian menguatkan hamba Allah dalam mawas diri. Ia akan mencermati benalu-benalu hati yang mungkin tumbuh. Dan mencabutnya dengan penuh teliti.
Berbagai peristiwa yang terjadi dalam hidup ini, terkadang membuat kita terjebak dalam kondisi berada dalam perasaan susah, sempit, gagal, tidak dihargai, dikucilkan, ditolak, tidak pantas dan sebagainya. Sebenarnya semua itu adalah manifestasi dari buruk sangka kita terhadap Allah.
Berbeda kalau kita berbaiksangka kepada Allah, akan melahirkan energi positif yang besar, beban yang berat akan akan menjadi ringan, semua masalah bisa diatasi, terhindar dari stres dan menghapuskan segala keraguan yang ada dan membuahkan keyakinan. Husnudzan, berbaiksangka/positif thinking, lawannya adalah su’udzan, buruksangka/ berperasangkaburuk/negatif thinking.
Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya, semuanya tentu mengandung hikmah dan tidak ada yang sia-sia. Allah SWT berfirman: "Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah (hanya sia-sia saja)......." (Ash-Shaad [38] : 27).
Lahirnya prasangka dalam hati seorang hamba Allah sebenarnya memperlihatkan kelemahan hamba itu sendiri. Karena racun prasangka bisa merusak nalar seseorang sehingga tidak mampu berpikir objektif, apa adanya. Hati dan pikirannya selalu dibayang-bayangi curiga.
Ada beberapa hal yang menjadikan seseorang terjebak dalam kubangan prasangka. Pertama, lemahnya pendekatan diri kepada Allah. Jauhdekatnya seorang hamba Allah sangat berpengaruh pada kesuburan dan kesegaran hati sang hamba. Kesegaran itu kian menguatkan hamba Allah dalam mawas diri. Ia akan mencermati benalu-benalu hati yang mungkin tumbuh. Dan mencabutnya dengan penuh teliti.
Berbagai peristiwa yang terjadi dalam hidup ini, terkadang membuat kita terjebak dalam kondisi berada dalam perasaan susah, sempit, gagal, tidak dihargai, dikucilkan, ditolak, tidak pantas dan sebagainya. Sebenarnya semua itu adalah manifestasi dari buruk sangka kita terhadap Allah.
Berbeda kalau kita berbaiksangka kepada Allah, akan melahirkan energi positif yang besar, beban yang berat akan akan menjadi ringan, semua masalah bisa diatasi, terhindar dari stres dan menghapuskan segala keraguan yang ada dan membuahkan keyakinan. Husnudzan, berbaiksangka/positif thinking, lawannya adalah su’udzan, buruksangka/
Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya, semuanya tentu mengandung hikmah dan tidak ada yang sia-sia. Allah SWT berfirman: "Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah (hanya sia-sia saja)......." (Ash-Shaad [38] : 27).
Komentar
Posting Komentar